Teknis Pendaftaran Dan Peraturan Lomba

Teknis Pendaftaran Dan Peraturan Lomba

Gambar terkait

1.Calon peserta mendatangi lapak selambat lambat nya 30 menit guna persiapan dan mendaftarkan merpatinya guna mengikuti lomba sebelum lomba dimulai.

2.Calon peserta lomba mendaftarkan merpatinya dengan mencantumkan data serta identitas lengkap merpati pada formulir pendaftaran.

3.Calon peserta lomba Yg hendak mendaftarkan merpati nya mendatangi  meja sekertariat guna mengisi formulir pendaftaran dengan mengisi data sebagai berikut:  ( a) Nama Team (b) Nama Burung (c) Warna Jantan/Betin Nama (d) Joki/Pemilik

4.Calon peserta lomba membayar LUNAS uang pendaftaran (Administrasi).

5.Tenggang waktu sebelum lomba dimulai bisa dimanfaatkan untuk melakukan pelatihan/ngelob/pemanasan bagi burung merpati yg hendak di ikut sertakan dalam perlombaan sampai batas waktu yg telah di tentukan. 

6.Manakala lomba sudah berlangsung kegiatan pelatihan/mengelob/pemanasan di tempat terbuka tidak di benarkan.

7.Dianggap gugur bagi peserta lomba yg sudah mendaftarkan diri merpatinya namun terlambat atau tidak hadir  dan panitia penyelenggara sudah memberikan perhatian dengan memanggil nama burung/team/pemiliknya namun tidak segera menanggapi atau bahkan tidak hadir.

8.Pengundian pertandingan lomba merpati menggunakan kartu (dikoclok) dan dipertemukan satu sama lain secara berpasang pasangan dan tidak bertemu (duel) antar satu team sampai babak final, kecuali tidak ada lawan atau team lain yg jumlahnya seimbang maka peserta satu team dan bahkan satu pemilik dapat bertemu (duel) hingga mendapatkan peringkat juara 1,2,3,4 dst.
9.Burung satu team/satu pemilik/satu joki tidak di pertemukan dalam duel selagi masih ada lawan atau team lain termasuk jika ada jokker.

10.Jika terjadi keadaan burung satu team berjumlah melebihi lawan yg ada dan di dapati berjumlah ganjil maka team tersebut berhak 
mendapatkan jokker, bila berjumlah genap maka satu team beda pemilik dan beda joki dipertemukan dalam duel termasuk jika ada jokker.

11.Jika jumlah merpati satu team lebih 3,5,7 ekor dst dari lawan/team lain, maka 1 ekor mendapatkan jokker dan yg lainnya beda pemilik serta beda joki dipertemukan dalam duel.

12.Apa bila terjadi tidak ada lawan dari team lain maka satu team beda pemilik di pertemukan, pemilik yg memiliki jumlah lebih banyak jika total jumlah burung peserta lomba bejumlah ganjil maka salah satu burung nya mendapatkan jokker/bye sisanya dipertemukan dengan satu team beda joki/pemilik (yg berjumlah lebih kecil) dan sisa yg lain dipertemukan duel dengan satu team satu joki/pemilik, baik beda joki/pemilik maupun satu joki/pemilik.

13.Dan jika burung satu team, satu pemilik atau satu joki di pertemukan dalam duel (lomba) karena lawan dari team lain berjumlah lebih sedikit atau bahkan tidak ada lawan dari team lain sehingga menuntut terjadinya duel satu joki/pemilik maka diperkenankan bagi pemilik dari burung yg jumlah nya lebih banyak tersebut menunjuk joki pengganti lain (cadangan) yg sudah disiapkan demi mengantisipasi terjadinya prihal di atas untuk memenuhi syarat jalannya lomba. oleh karena tidak dibenarkan dalam lomba satu joki nggeber 2 burung sekaligus dalam satu sesi.

14.Namun jika  joki/pemilik (team) tidak berkenan kedua burungnya bertemu (duel) dalam lomba karena tidak ada lawan dari team lain, joki/pemilik boleh menggugurkan salah satu dari merpatinya untuk tidak melanjutkan lomba. Dan burung yg  terpilih untuk terus melanjutkan lomba wajib terbang dengan ketentuan layaknya jokker/bye yaitu boleh memilih pasangan terbangnya (gandeng) sendiri  dan wajib ngolong sesuai peraturan yg berlaku, bedanya priwit peluit (wasit) di terapkan layaknya lomba biasa tidak seperti priwit nya jokker/bye (dari jauh).

15.Joki/penggeber tidak dapat diganti/diwakilkan tanpa seijin panitia penyelenggara lomba, kecuali terjadi kondisi seperti keterangan di atas dimana satu joki/pemilik berjumlah lebih banyak dan menuntut terjadinya duel tarung satu team/joki/pemilik maka pemilik berhaq menunjuk joki pengganti (cadangan).

16.Melalui persetujuan panitia penyelenggara lomba diperkenankan bagi team/pemilik merpati lomba menunjuk pergantian joki/penggeber guna untuk bisa melanjutkan perlombaan bagi merpati yg masih tersisa, apa bila salah satu joki intinya terkena sangsi KARTU MERAH, atau mendadak jatuh sakit  dan karena suatu hal menyangkut  keperluan yg sangat darurat.

17.Apabila didapati tidak ada lawan lagi baik dari team lain atau satu team beda joki/pemilik, merpati peserta finalis milik satu 
team/joki/pemilik dan merasa keberatan untuk melanjutkan pertandingan, dengan alasan apapun maka di anggap mengundurkan diri dari  jalannya pertandingan dengan kata lain terjadi juara bersama.

18.Jika terjadi juara bersama seperti keterangan pasal di atas denda diberlakukan atau potongan sebesar 10% dari total hadiah karena 
mengundurkan diri dari perlombaan. 

19.Peserta lomba diberikan kesempatan untuk memasukkan merpati nya sendiri ke dondang/kandan pelepas yang telah di sediakan  oleh pihak penyelenggara lomba, tapi tidak dibenarkan/dilarang melepaskan sendiri (pada waktu di tempat start penerbangan).

20.Sistem gugur di berlakukan setelah babak penyisihan/kualifikasi (babak ke dua) sampai dengan babak final.

21.Kedua belah pihak (joki geber) peserta lomba memasuki arena/lapak setelah menerima panggilan dari pihak panitia penyelenggara lomba dan di perkenankan untuk memasuki lapangan.

22.Kedua belah pihak joki yg sudah siap siaga mengambil titik tempat di dalam arena, berdiri atau berjongkok di atur sesuai hasil undian yg tertulis di kartu ( titik A atau titik B).

23.Kewajiban joki harus menempati posisi di dalam garis sebelum start sesuai hasil undian baik titik A maupun titik B, setelah priwit 
bebas ambil posisi dengan catatan tidak berusaha mencurangi lawan.

24.Sikap siap siaga menyambut kedatangan burung merpati nya yg datang berlomba bagi kedua belah pihak joki, dipersilahkan untuk berdiri atau duduk berjongkok namun konsisten dengan keputusan dan posisinya, bagi joki yg mengambil sikap berdiri maka tidak di benarkan duduk berjongkok sebelum peluit tanda duel di dibunyikan, demikian pula sebaliknya bagi joki yg mengambil sikap duduk berjongkok tidak di diperbolehkan berdiri sebelum peluit berbunyi. Hal ini diberlakukan ketika burung lomba sudah terpantau dan kedua belah pihak joki sama sama mengetahui perihal keberadaan dan posisi burung, hal tersebut di terapkan semata mata untuk meminimalisir tindak kecurangan serta demi menjaga ketertiban jalannya lomba.

25.Merpati dianggap menang dan berhak lanjut ke babak berikutnya jika masuk kolong dan hinggap di tanah/landasan terlebih dahulu dari lawan duelnya serta tidak mengalami diskualifikasi. 

26.Merpati lomba yg masuk kolong atas dan jatuh terlebih dahulu di dalam link/geber pembatas bawah dengan mendahului lawannya di anggap lolos dan  menang walau mental tergelincir keluar hingga melewati garis pembatas/geber/link bawah.

27.merpati peserta lomba wajib terbang serta ngolong di tiap sesi/babak nya jika ingin lolos ke babak selanjutnya.

28.Jika terjadi gangguan, burung lomba datang bersama-sama dengan burung pulang dan termasuk gangguan burung predator lainnya ataupun burung lepas dari sangkar peserta yg berada di pedok apapun hasil pertandingan di anggap SAH.

29.Burung datang depan belakang yg depan terpantau tapi tidak masuk kolong dan yg dibelakang tidak terpantau datangnya maka yg belakang di nyatakan lolos ke babak berikutnya.

30.Burung tidak terpantau oleh Wasit baik satu atau keduanya, entah yg datang duluan atau belakangan tidak terpantau keduanya di anggap lolos ke babak berikutnya.

31.Draw, lolos bersama kebabak berikutnya.

32.Merpati yg mendapatkan JOKER wajib terbang dan ngolong serta hinggap di landasan dengan sempurna  tanpa diskualifikasi jika ingin masuk kebabak berikutnya, sesuai hukum dasar kolongan.

33.Jika terjadi kesalahan nomer urut penerbangan peserta lomba, kedua merpati yg telah terbang  dan sampai di finis/lapak di nyatakan masuk ke babak berikutnya.

34.Garis pembatas tengah yg melintang di depan joki berlaku ketika burung belum masuk kolong, namun setelah merpati masuk kolong  bebas.

35.Diberikan kesempatan dua (2) kali penerbangan bagi merpati finalis, namun jika dalam dua kali kesempatan yg di berikan merpati finalis tetap tidak  ada yg masuk kolong maka juara 1,2,3,4 di nyatakan sebagai juara bersama dan mendapatkan hadiah 90% dari nilai belanja.

36.Merpati peserta lomba lepas di perjalanan baik salah satu atau kedua dianggap lolos semua (masuk katagori KESALAHAN secara teknis 
panitia penyelenggara).

37.Peserta yg telah mendaftarkan merpati nya sebagai peserta lomba di anggap SAH dan tunduk patuh terhadap peraturan yg berlaku, hal hal yg mengenai tindakan peserta  di luar peraturan dan ketentuan dianggap tidak SAH dan dapat dikenai sangsi serta bisa  berakibat batalnya 

menjadi peserta lomba.

Popular posts from this blog

Ciri-Ciri Merpati Yang Sudah Berumur (Tua)

Cara Mengobati Penyakit Merpati Goham

Standar Lapak Merpati Kolong NASIONAL